Social Icons

Thursday 28 February 2013

INSPIRASI DAHSYAT KIAT MERUBAH NASIB DENGAN KEMANDIRIAN

" Hati hati dengan ucapan anda. Karena terbukti banyak orang hidupnya susah, menderita, miskin karena ucapannya sendiri yang merendahkan kualitas dirinya untuk bisa dihargai orang lain maka pantaslah hidupnya seperti itu. Jadi jika anda ingin dinilai mahal dan bahagia, maka berucaplah yang sangat baik kepada diri sendiri, katakan saya harus jadi orang HEBAT yang bisa membahagiakan diri sendiri dan banyak orang. Saya hadapi semua proses menuju sukses karena sukses akan sejati bila di hati memberi kedamaian dan di mata Tuhan anda tergolong orang yang taat pada perintah Nya". (By Wangsit Supeno-Golden Inspiration ESD 120210)

 Banyak orang mengeluhkan keadaan hidupnya saat ini, bahkan cenderung putus asa, lalu menyalahkan nasib sebagai ketidakadilan Tuhan kepada dirinya.
Masih ingat kalimat ini :

Tuhan tidak akan merubah nasibmu kecuali kamu sendiri yang merubahnya”. 

Jelas, Tuhan menciptakan manusia sudah dengan rizkinya masing-masing, dan rizki telah di tebarkan di bumi, tinggal bagaimana kita dapat mencari cara untuk menjemput rizki itu.

Secara logika, jika cara anda untuk mendapatkan air bersih yang ditampung di dalam ember besar kemudian anda ingin bawa pulang air itu dengan hanya membawa botol minimuman air mineral, maka kira-kira seberapa banyak untuk membawa air itu pulang ? pasti hanya sebotol air mineral. Kalau anda mau menjemput rizki dengan bekal kemampuan dan keilmuan yang ukurannya setara dengan sebotol air mineral, maka jangan salahkan jika kualitas hidup anda hanya sebatas cukup untuk kebutuhan hidup standar. 



Lalu, bagaimana caranya kalau ingin memiliki kualitas di atas standar bahkan makmur ? maka logikanya, cara anda mengambil air di tampungan ember besar harus menggunakan galon air mineral, jadi volume air yang dibawa juga besar. Sehingga hidup anda menjadi lebih sejahtera bahkan bisa berbagi kepada sesama. Namun demikian adahal yang jauh lebih penting untuk diperhatikan adalah “etika dalam mengambil air”, harus didasari pada niat yang baik, sikap yang baik dan tindakan yang baik sehingga anda bukan menjadi manusia golongan “Serakah” atau “Rakus” tanpa mempedulikan orang-orang disekitar yang hanya mampu membawa gelas kecil untuk mengambil air tetapi di singkirkan dengan cara yang tidak santun.

Ingat orang-orang kecil itu juga sama ingin seperti anda, namun karena keterbatasannya tidak memungkinkan ia membawa galon seperti yang anda bawa, maka berbagilah, dahulukanlah karena dengan demikian anda telah menyimpan rizki anda di akherat sana dan terus berkembang sehingga pada waktunya anda akan merasakan rizki tak terduga akan datang kalau tidak di dunia maka akan menjadi penguat jembatan menuju ke Surga. Amin.Sumber : http://mazwangsit.blogspot.com/

No comments:

 

Sample text

Sample Text